Tuesday, January 24, 2012

Ketika Rokok Merenggut Nyawa Papa


Berhentilah merokok wahai saudara dan teman-teman ...

Agak drama dan sinetron banget memang judul note saya kali ini ... tapi ini kisah nyata yang saya dan keluarga alami.

16 tahun yang lalu .. tepatnya 12 Januari 1996 ... Papa saya dipanggil oleh Tuhan ... memang sudah takdir. Kami sekeluarga ikhlas menerima kepergian Papa ... yang masih terbilang muda.

16 tahun yang lalu ... sebulan sebelum ulang tahunnya yang ke 49 ... Papa meninggal dikarenakan kanker paru-paru ganas ... yang diidapnya entah sejak kapan.

Papa sudah merokok sejak dibangku SMP ... dan sejak itulah Papa tidak pernah berhenti merokok... sejak saya lahir hingga saya dewasa ... saya tidak pernah melihat Papa tanpa rokok. Bangun tidur dimulai dengan
rokok, mau tidur pun sebatang rokok masih menyala ditangannya sampai dia terlelap. Hanya bulan puasa Papa bisa menghentikan rokoknya sampai maghrib ... setelah itu rokok tak pernah berhenti dihisapnya. Bungkus rokok yang Papa koleksi terus bertambah, meski sakit terbatuk-batuk parah .. Papa terus merokok.



Iya ... Papa saya memang seorang pecandu rokok .... sampai pada suatu hari ... Papa yang bekerja diluar kota ... tiba-tiba sakit ... tadinya yang dirasa seperti masuk angin, Papa tidak pernah mau diajak ke dokter ... dia bilang "kalo' harus mati, ya matilah" ... sepertinya Papa tahu akan didiagnosa apa. Sebelumnyai kalau sakit Papa hanya minta dikerokin atau minum obat yang dibeli bebas, tapi sakit Papa kala itu ... mengkhawatirkan kita semua .. leher Papa membengkak, dan menyerahlah si Papa, harus ke dokter.

Sepulang dari dokter ... Mama menangis bercerita tentang hasil diagnosa dokter... Papa terkena kanker stadium 4 ... yang tak bisa dipungkiri lagi dikarenakan rokok...  dan Papa divonis hanya berumur satu bulan.

Kami hanya bisa tertegun saat itu.
Dan berbagai cara kami lakukan agar Papa bisa sembuh ... kami berdo'a keajaiban menghampiri Papa .. agar Papa bisa bersama kita lebih lama lagi.

Pengobatan alternatif sampai perawatan dari rumah sakit Papa jalani ... sedih rasanya .. Papa semakin kurus.
Satu bulan Papa dirumah sakit ... dan sampai pada saatnya Papa harus masuk ke ICCU ... dan diperkirakan umur Papa hanya satu minggu ... Ya Allah ... kami tak ingin mendengarnya, tapi dokter meminta kami semua siap dan banyak berdo'a.

Papa dalam keadaan koma, sudah tidak bisa berkomunikasi dengan kami ... mulutnya dimasukkan selang .... namun kami tetap bergantian ngobrol dengannya, dan hanya tangannya yang lemah bergerak pertanda Papa merespon obrolan kami.

Tak habisnya kami berdo'a dan berdo'a memohon yang terbaik buat Papa ... yang penting Papa tidak tersiksa lagi .. apapun keputusan Allah.

tepat satu minggu di ICCU ... tgl 12 Januari 1996 ... Papa menghembuskan nafas terakhirnya diiringi do'a istri tercinta.

sampai saat ini ... saya masih menangis rindu mengingat Papa ... sosok yang sangat saya kagumi ... pekerja keras menghidupi seorang istri dan 4 orang anak sampai kami lulus kuliah, Papa yang lucu, suka bercanda, tawanya yang keras selalu jadi pemeriah suasana .... namun Papa juga tegas dan galak kalau anak-anaknya nakal ... hehe ... ooohh ... Papa .. I miss you so much.

Teman-teman ... ini bukan kisah Termehek-mehek ... ini kisah yang keluarga kami alami  ...
terlepas dari takdir yang sudah digariskan oleh Tuhan ... Rokok telah merenggut nyawa Papa saya

Saudara dan teman tercinta yang masih merokok, segera hentikanlah ... jika kalian ingin hidup sehat lebih lama ...

melihat anak-anak kalian tumbuh dewasa ..
sampai melihat cucu-cucu kalian yang lucu lahir dan tumbuh.

Jangan biarkan rokok membuat kalian sakit .. menghabiskan uang kalian.
Jangan biarkan rokok menentukan hidup mati kalian ... jangan biarkan rokok membuat kalian jadi kehilangan orang-orang tercinta.

2 comments:

Aphrodita Wibowo said...

ijin share pimpi kalo boleh :)
i bet papa always healthy and happy now in heaven :)

Mi (なおみ) said...

silahkan Dita .. semoga berguna yaah ..

amiiin ... makasih do'anya Dit ... (^-^)

Related Posts with Thumbnails