Tuesday, March 20, 2012

Komunitas Indonesia Crafter on media .. muncul di Koran Seputar Indonesia

Komunitas Indonesian Crafter hadir di Koran Seputar Indonesia hari ini lhooh dan produk SawoKecik mejeng diujung kolom .. hehe .... terus semangat berkarya .... !!

terima kasih Chesie ... ^^
dan bisa baca versi online-nya disini http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/479374/36/
KREATIVITAS Tangan-Tangan TerampilPDFPrint
Tuesday, 20 March 2012
Indonesian Crafter punya arti luas. Tak cuma menampung mereka yang membuat sesuatu dari hasil jahit-menjahit, juga semua orang yang melakukan kerajinan tangan seperti clay, origami, scrapbooking, crochet dan kitting, print pattern, oshibana, bahkan teater boneka.
Berawal dari kegemaran membuat kerajinan tangan yang terjalin antara para crafter via jejaring sosial Facebook, terjadilah pertemanan seperti bola salju. Dari sekadar online, perkumpulan mulai terbangun lewat acara kopi darat hingga mengikuti bazar. Dari sinilah, tercetus pendirian komunitas Indonesian Crafter (IC). Pada Desember 2011, IC terbentuk. Anggotanya saat itu baru 20 orang. Nama Indonesian Crafter akhirnya dipilih karena dianggap memiliki makna luas. Tak hanya mewakili kerajinan tangan dari hasil jahit-menjahit, juga kerajinan origami, scrapbooking, dan lain-lain. “Di belakang kata-kata Indonesian, kami pilih crafter dengan harapan dan doa supaya komunitas kami bisa juga bersaing dengan komunitas luar negeri. Kami akan dengan bangga menyebut diri kami ini Indonesian Crafter atau pekerja kriya dari Indonesia,” ujar pencetus Indonesian Crafter, Chesiria Tattia. IC punya kegiatan rutin yang disebut Arisan Crafter. Namun, jangan salah menilai, ini bukan arisan biasa. Di setiap pertemuan arisan ini selalu ada free mini workshop. Seperti arisan pada Maret ini, akan ada workshop membuat cincin dari kawat atau kabel dengan tutorial dari anggota IC yang menjadi tuan rumah. Selain itu, anggota IC juga akan mendapat ilmu kerajinan tangan baru, yang mungkin berbeda dari bidang yang sebelumnya digeluti. IC yang kini anggotanya sudah mencapai 300 orang, tidak hanya diisi oleh perajin dari berbagai bidang, tapi juga berbagai tingkatan. Ada yang sudah menerbitkan tiga hingga empat buku tutorial, ada juga yang masih pemula. Namun, Chesiria enggan menyebutnya sebagai anggota junior atau senior. “Kita ini semuanya sama-sama belajar hal baru dari orang lain. Jadi, enggak takut untuk bertanya atau ngobrol dengan anggota lain,” jelasnya. Chesiria sendiri mengaku mendapat banyak ilmu setelah membangun komunitas IC. Dia yang tadinya hanya bisa jahit-menjahit, kini tahu cara membuat dan menghias frame dengan kain perca. “Kalau member lain tadinya hanya tahu cara seni melipat atau origami, pada workshop mini yang akan datang akan belajar membuat oshibana,” ceritanya. Kalau dipikir-pikir, mengikuti IC membuat anggotanya belajar banyak hal baru tanpa harus mengeluarkan biaya yang mahal. “Itu kan amat luar biasa,” tambah Chesiria. Selain lewat workshop mini, bagibagi ilmu juga bisa dilakukan saat salah satu anggota diundang oleh komunitas dari luar negeri untuk bertukar karya. Setelah kembali ke Indonesia, mereka yang diundang pasti akan berbagi oleholeh berupa cerita atau liputan dengan foto-foto seru di blog masing-masing. Chesirian punya angan-angan, IC bisa punya majalah khusus tentang kerajinan tangan dari para crafter Indonesia. Sementara rencana jangka pendeknya, IC ingin mengadakan acara kerajinan tangan yang cukup besar. Semua produk yang ditampilkan benar-benar kerajinan tangan, bukan produksi pabrik, jadi akan sangat eksklusif. “Mudah-mudahan ada sponsor yang mau bekerja sama dengan kami, “ kata Chesiria. Ya, semoga saja! dyah ayu pamela

Sunday, March 11, 2012

Saturday, March 10, 2012

Thursday, March 8, 2012

Saya dan SawoKecik hadir di myOyeah

Alhamdulillah setelah muncul di Martha Stewart Living Indonesia, kali ini SawoKecik muncul di media online MYOYEAH .... yipiiiee .. makasih Ayya .. *hugs

Sunday, March 4, 2012

hari Minggu yang Hujan

ceritanya mulai bulan Maret ini saya menetapkan hari Minggu sebagai hari libur .. looogggh ... iya ... karena selama ini di hari Minggu pun saya masih menjahit ... hihi ...

Makanya ... kalau ada deadline segera dihitung mundur baik-baik biar hari Minggu bisa libur ... cie cieeee ... begitu deh pokoknya rencananya .

Dan di hari Minggu hujan ini .. saya dan Rangga memutuskan untuk beres-beres rumah ... membuang atau menyumbangkan benda-benda yang kami sudah tak pakai ... merapikan dan menyimpan benda-benda yang masih kami pakai ditempat-tempat yang mudah dijangkau dan saling mengingatkan ... soalnya kalau lagi perlu dan buru-buru .. saking berantakannya, kami jadi gak inget dimana benda itu berada ... duuuuh ... males banget deeeh ...

Jadilah hari ini adalah Beres-beres Day ....
Habis beres-beres ... tadinya mau ke supermarket ... tapi apa daya hujan gak brenti-brenti ... ya sudahlah ... gitaran saja di kamar kerja kami yang sudah kembali rapih ini ... hehe .... dan Dhiemaz tetap tidur di tempat favoritnya ... ^^













Saturday, March 3, 2012

SawoKecik di Martha Stewart Living Indonesia edisi Maret 2012

Senangnya ... produk SawoKecik bisa muncul di majalah Martha Stewart Living Indonesia .. alhamdulillah .. terima kasih mbak Miranti ... ^^ ... semoga kita bisa terus bekerja sama ... amiiin....




SawoKecik hadir di bisnis-jabar.com ... thank you Tarlen ... \(^-^)/

SawoKecik turut disebut sebut di  bisnis-jabar.com ... hehe ... senang ...

http://bisnis-jabar.com/index.php/berita/craftypreneur-bisnis-para-crafter-indonesia-yang-semakin-menggeliat


CRAFTYPRENEUR: Bisnis para crafter Indonesia yang semakin menggeliat

ilustrasi (antara)
Anda mungkin masih asing dengan nama-nama seperti Cemprut, Sawo Kecik, Ideku Handmade, Sew Stories, Nest of Ojanto, atau Vitarlenology.
Jika Anda mengaku pecinta produk Indonesia, Anda harus mulai berkenalan dengan mereka. Itulah nama produk yang dihasilkan para crafter Indonesia. Anda bisa melihat karya-karya mereka di blognya masing-masing, dan Anda bisa melihat bahwa crafter Indonesia memiliki kreativitas yang sangat tinggi.
Di Indonesia, istilah crafter mungkin belum terlalu familiar. Karena tren membuat ataupun membeli barang-barang handmade juga belum populer. Crafter adalah seseorang yang memiliki ide unik, brilian, yang kemudian dituangkan ke dalam media apapun sehingga menghasilkan suatu bentuk kerajinan tangan. Bidangnya bisa berbagai macam dan tidak terbatas, bisa dengan menjahit, merajut, menyulam, membuat keramik, sampai membuat notebook. Yang penting, semua dikerjakan sendiri.
“Mulai dari konsep, desain, sampai keahlian teknis, seorang crafter punya semua. Sehingga ia bisa memproduksi suatu barang yang merupakan hasil pemikiran juga hasil karyanya sendiri,” tutur Tarlen Handayani, salah satu crafter di Bandung.
Tarlen, yang memiliki brand notebook handmade “Vitarlenology” ini memang sejak lama menggeluti bidang kerajinan tangan. Menurutnya, menghasilkan dan menjual suatu karya handmade sangat berbeda kesannya dengan berbisnis produk lain yang bukan buatan sendiri. Para crafter yang membangun usaha dengan craft sebagai komunitasnya inilah yang disebut dengan craftypreneur.
“Memang kita berwirausaha, namun pendekatan bisnisnya akan sangat berbeda dengan mereka yang menjadikan kerajinan tangan sebagai industri,” tutur Tarlen.
Dalam industri yang berbasis kerajinan tangan, produknya akan didesain, dikerjakan, dipromosikan, dan dijual oleh orang yang berbeda-beda, sesuai bagiannya. Produknya pun akan diproduksi secara massal, bahkan hingga diekspor. Besarnya keuntungan atau omset yang didapat pun menjadi tolak ukur kesuksesan bisnis tersebut. Berbeda halnya dengan para crafter.
Meski sebutannya crafter, mereka bukan sekadar pengrajin. Lebih dari itu, yang mereka hasilkan lebih berupa sebuah karya seni.
“Crafter itu seperti empu, dia yang punya konsep, dia yang mendesain, dia yang mengerti filosofi karya buatannya. Kemudian dia juga mengerjakan semuanya sendiri sampai karya tersebut selesai, sehingga ada karakter tersendiri dari si pembuat yang menjadikan produk tersebut unik dan berbeda,” Tarlen menjelaskan.
Sehingga tak heran jika harga produk para crafter agak lebih mahal daripada produk kerajinan tangan yang dihasilkan oleh industri massal. Sebuah syal yang di pasar dijual seharga Rp30.000, oleh para crafter mungkin akan dijual seharga Rp100.000. Wah, berbeda jauh ya? Karena memang untuk menyelesaikan suatu produk atau karya membutuhkan kerja keras, banyak pengorbanan waktu dan tenaga. Kebanyakan crafter memiliki blog pribadi, di mana mereka akan akan menceritakan proses pembuatan karya tangan mereka.
“Ini juga sebagai bentuk edukasi, agar kita lebih menghargai kerja keras seseorang. Bahwa untuk menghasilkan produk terbaik itu tidak mudah,” kata Tarlen.
Bagaimana, Anda tertarik untuk membeli produk karya para crafter Indonesia? Mulai dari rajutan, kreasi kain felt, buku catatan, hingga keramik? Jika tertarik, Anda bisa datang ke Tobucil di Jalan Aceh, Bandung untuk melihat beberapa produk crafter Indonesia yang dijual di sana.(yri)
Foto: berbagai produk handmade karya para crafter

Thursday, March 1, 2012

Cerita Tentang Tas Slempang

Ada cerita dibalik pembuatan tas slempang ini  .... ^^

Cerita tentang seseorang yang tak pernah menemukan tas yang tepat untuk dirinya ...
yang kurang ini ... kurang itu ... kurang besar .. terlalu besar .. kurang kantong ... terlalu ribet ... kebanyakan kantong .... susah untuk ngambil barang didalamnya ...
Duh .. pokoknya ada aja .. sampai sudah berbagai macam tas dia coba ... tapi beluuum ada yang cocok untuknya ....

Dan si dia itu adalah saya ... hehehe ... 

Sampai pada suatu malam , memutuskan untuk membuat sebuah tass untuk diri saya sendiri ... loooh .. kemaren-kemaren kemana aaajjjjaaaa .... ??

iya terlalu sibuk bikin pesanan .... tas buat diri sendiri tak pernah kesampaian dibuat.
Tapi .... akhirnya ... jadi juga membuat  tas  yang custom banget untuk saya sendiri ... hihi ... adalaaah  .....

.... sebuah tas slempang 
... berbahan katun yang saya pesan online .. I love the pattern design ... bolak-balik dipadu dengan motif polkadot, 
tanpa restleting ... karena kalo' gak terpaksa saya gak suka menjahit restleting .. hihi .. sssttt 
.... tas hanya dilipat dan dikancing dengan kancing bungkus ... I looooove kancing bungkus... ^^

tas ini dilengkapi dengan dua kantong tersembunyi di bagian belakang ... tempat menyimpan telepon genggam .. karcis parkir, uang receh dan sebagainya  yang dikancing dengan kancing bungkus ... teteeeep ...

Sudah ... pada bagian dalamnya hanya dilengkapi dengan sebuah kantong kecil untuk menyimpan benda-benda kecil yang susah ditemukan didalam tas ...

o iyaaa ... tak lupa dibagian depannya diberi signature kecil dari Stamp buatan sendiri dengan inisial nama saya ... hehe .... 

Done !!

Jadilah tas slempang ini .... yang akan saya gunakan sehari-hari ... semoga ini adalah akhir dari sebuah cerita tentang pencarian tas .... amiiiiin .... ^^







Related Posts with Thumbnails