Wednesday, May 5, 2010

Small Office Home Office “Work is An Activity It isn’t place”

I like this article, from here



Ditengah tingkat kehidupan yang cukup stress di perkotaan ada sebuah budaya kerja yang menarik, bekerja dari rumah. Ditengah kondisi kemacetan perjalanan pulang pergi ke tempat kerja, biaya penyediaan kantor dan pemeliharaannya yang cukup mahal maka metoda bekerja dari rumah (small office home office-SOHO) menjadi salah satu alternatif yang dilirik agar tetap bisa produktif. Selain efisiensi dan produktifitas, insentif dari bekerja dari rumah agar para pegawai profesional dapat senantiasa dekat dengan keluarga sambil tetap berprestasi dalam karir profesionalnya.

Untuk para pelaku bisnis, entrepreneur ataupun self employee mungkin bukan suatu hal yang sukar jika menetapkan keputusan untuk melakukan pekerjaan dari rumah, karena mereka dapat mengendalikan sepenuhnya pekerjaan. Lain halnya untuk para pegawai professional disebuah perusahaan, umumnya sebuah perusahaan menetapkan para pegawainya untuk datang setiap hari kerja ke kantor. Dan terkadang pada kondisi tertentu stress diperjalanan, stress di kantor dapat mereduksi tingkat produktifitas kerja para pegawainya.

Ada suatu ungkapan yang menarik dari sebuah blog yang dimiliki (sekarang mantan) Managing Director Cisco Indonesia; “Work is an activity it isn’t a place”. Sangat menarik sebuah aktifitas pekerjaan sebetulnya sebuah kegiatan yang tidak dibatasi oleh tempat.

Dan ternyata dinegara-negara maju konsep Small Office Home Office (SOHO) banyak diterapkan termasuk dikalangan perusahaan-perusahaan. Mereka membuat system yang memungkinkan para pegawainya tidak selalu harus “ngantor” setiap hari, tanpa menghilangkan produktifitas serta mengurangi kualitas pekerjaan. Dan dibeberapa tempat di Indonesia atau diperusahaan-perusahaan tertentu, model bekerja seperti ini sudah diadopsi untuk diaplikasikan.

Dengan adanya teknologi informasi yang sekarang sudah sangat handal, serta menggunakan Web 2.0 sebetulnya hal tersebut sudah bisa dilakukan. Pekerjaan dapat dikolaborasikan melalui e-mail, blog, Wiki bahkan bisa menggunakan situs jejaring social (perusahaan-perusahaan tertentu membuat situs jejaring social internal mereka sendiri). Untuk berkomunikasi langsung antar karyawan dan manajemen dapat melalui telepon, VoIP, Instant Messaging, Telepresence, Teleconfrence.

Untuk bisa mengoptimalkan bekerja dari rumah atau tempat lainnya yang bukan kantor, maka ada hal-hal tertentu yang perlu disiapkan dan ditekankan. Bekerja dari rumah bukan artinya bersantai ria dan berleha-leha tapi lebih merupakan kebebasan untuk mengambil tanggung jawab terhadap profesi.

Sebagian faktor-faktor yang dapat mendukung keberhasilan bekerja dengan Small Office Home Office :
Punya motivasi yang kuat dan target yang jelas.
1.Menyediakan infrastruktur teknologi dan telekomunikasi yang memadai
2. Menyediakan software pendukung, baik untuk komunikasi, conference sampai pelayanan terhadap pelanggan.Menyediakan IT Support yang tetap terjaga dan handal.
3.Merancang kebijakan aturan lingkungan kerja di rumah (work @home policy) yang jelas, benar dan konsisten.
4.Menerapkan disiplin jam kerja (business hour).
5. Menjalankan periode transisi untuk membangun kenyamanan dalam bekerja
6. Melaksanakan executive meeting setiap pagi melalui conference call.
7.Menyediakan morning report harian termasuk karyawan non-eksekutif.
8. Melakukan review harian terhadap kondisi infrastruktur teknologi.
9. Menjalankan mekanisme control untuk menjaga kualitas produk/ layanan kepada pelanggan.
(Dikutip dari Majalah SWA edisi 25, 2009)

Dari sisi pelaku bekerja dari rumah juga memerlukan semangat, antusias, tanggung jawab dan disiplin yang tinggi karena mereka pada dasarnya sedang melakukan pekerjaan secara professional. Seminimal mungkin hal-hal yang dapat mengganggu pekerjaan dapat diantispasi sebelumnya. Ada tips-tips dari yang sudah melakukan pekerjaan dari rumah :

Usahakan memiliki tempat bekerja yang khusus di rumah sehingga tidak terlalu terganggu oleh aktifitas para penghuni rumah lainnya.

Sosialisasikan kondisi bekerja di rumah dengan para anggota keluarga lainnya (suami, istri, anak).
Menyediakan perangkat kerja yang mendukung (kecuali jika sudah disediakan kantor) mencakup : telepon, komputer, jaringan internet, keperluan arsip dokumen sifatnya kondisional sesuai denga jenis pekerjaan yang dilakukan.

Menetapkan jam kerja yang disiplin serta penuh tanggung jawab (sesuai dengan poin 5 & 6 diatas).
Selain kelebihan dari sisi efisien, kedekatan dengan keluarga para pegawai, bekerja dari rumah juga memiliki kekurangan. Salah satunya yang dirasakan para perusahaan yang menggunakan metode SOHO ini adalah kurangnya interaksi sosial secara langsung diantara para pegawainya. Terasa ada sesuatu yang kurang, karena umumnya di kota-kota besar tempat pekerjaan adalah salah satu tempat untuk berinteraksi sosial secara langsung.

Jalan tengahnya lakukan pertemuan, meeting atau agenda acara yang melibatkan pertemuan secara langsung diantara pegawai dengan periode tertentu sehingga dapat memecah “kekurangan” karena tidak ada interaksi sosial secara langsung.

Konsep melakukan pekerjaan dari rumah bagi para pegawai dan pekerja professional adalah salah satu cara untuk tetap produktif secara efisien dan tetap menyeimbangkan peran dalam keluarga masing-masing. Walaupun mungkin tidak semua jenis pekerjaan bisa dilakukan dengan model seperti ini.

Faktor kedisiplinan, mentalitas kerja, teknologi yang mendukung serta visi dan kebijakan pihak manajemen merupakan factor utama yang akan menentukan keberhasilan metode bekerja di rumah. Karena menurut hemat penulis bekerja dari rumah merupakan salah satu cara agar menyeimbangkan produktifitas pekerjaan secara professional dengan tanggung jawab dalam keluarga.


“Work is An Activity It isn’t place”



No comments:

Related Posts with Thumbnails